Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim. Kita harus menguatkan
tekad untuk terus menuntut ilmu dan pengetahuan. Selain kita bisa
menuntut ilmu dan pengetahuan di rumah, pesantren, sekolah atau tempat
menuntut ilmu lainnya, kita juga bisa menemukan banyak kiat-kiat belajar
atau motivasi belajar yang bisa kita jumpai di berbagai media massa,
baik media cetak, media elektronik maupun media internet .
Tanpa ilmu dan pengetahuan kita tidak akan mengetahui siapa diri
kita, siapa Allah ‘Azza wa Jalla, dan jalan untuk pulang kepada Allah
Sang Khalik. Makin sedikit pengetahuan, makin pahit hidup ini karena
tak banyak masalah yang bisa diselesaikan. Oleh karena itu jikalau kita
ingin sukses ingatlah janji Allah ‘Allah ‘Azza wa Jalla :
“… .. Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS Al Mujadilah : 11)
Juga sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam :
“Barang siapa yang menginginkan dunia, maka wajiblah baginya dengan
ilmu. Barang siapa yang menginginkan akhirat, maka wajib baginya untuk
mencari ilmu. Dan barang siapa yang menginginkan dunia dan akhirat,
maka wajib baginya untuk mencari ilmu.”
Kita tahu bahwa segala sesuatu dalam hidup ini selalu berubah. Umur
bertambah tua, tubuh bertambah lemah, kebutuhan bertambah banyak,
hingga masalah dan potensi konflik pun bertambah. Bagaimana mungkin
kita menyikapi segala sesuatu yang selalu bertambah tanpa ilmu yang
bertambah pula. Mari kita terus menerus meng-up-grade diri dan
memperbaiki diri. Kalau ilmu kita luas, maka akan seperti orang yang
berada di puncak gunung, dia akan bisa melihat pemandangan di bawahnya
lebih luas. Begitupun, orang yang luas ilmunya, ia akan lebih arif dan
bijak dalam melihat kehidupan.
Atau seperti kapal selam di lautan yang dalam, walau dari sana sini
air menekan, dia tak pernah kandas tenggelam. Begitupun, orang yang
mengerti arti kehidupan dapat menyelami kehidupan ini dengan tenang,
tidak panik. Sebaliknya, orang yang sedikit ilmunya seperti perahu di
permukaan laut yang selalu terombang ambing ombak. Orang yang tidak
berilmu tak bisa menyelami arti hidup, dalam kesenangan membabi buta,
dalam kesedihan terpuruk dan putus asa.
Ciri-ciri orang yang kurang ilmu adalah hilangnya kearifan, misalnya
menyelesaikan masalah dengan mengandalkan kekuatan otot atau amarah.
Kalau semuanya berubah, tetapi ilmu kita tak berubah dan bertambah,
maka seringkali yang bertambah adalah peningkatan emosi dan tensi.
Betapa sering kita melihat orang-orang yang terpuruk karena kurang
ilmunya. Walau dia mempunyai kedudukan, tetapi jika kemampuannya tidak
sesuai dengan amanahnya, maka ia akan menjadi hina justru oleh
kedudukannya itu. Jika kita ingin mempunyai masa depan yang baik, maka
kita harus mencintai belajar, setiap waktu harus sekuat tenaga menambah
ilmu. Jadikan belajar sebagai program harian kita. Setiap hari harus
mencari buku-buku untuk dibaca. Kalau melihat televisi, lihatlah
program yang bisa menjadi ilmu. Kalau mempunyai uang lebih, ikutilah
kursus yang bisa menambah ilmu, wawasan, dan pengalaman. Kemudian,
berkumpullah dengan orang-orang yang mencintai ilmu.
Tekadkan dalam hati, wujudkan dengan langkah nyata dan konsisten dengan komitmen ini :
“Setiap hari saya harus mencari ilmu. Setiap hari saya harus
bertambah ilmu. Setiap hari saya harus terus memahami ilmu. Saya harus
meluangkan waktu untuk mencari dan menuntut ilmu. Saya harus
membebaskan diri saya dari belenggu kebodohan dengan mendapatkan ilmu.
Saya harus mengamalkan ilmu agar menjadi ilmu yang bermanfaat.”
Kalau kita berilmu, dunia akan datang kepada kita. Firman Allah ‘Azza wa Jalla dalam hadits Qudsi :
“Hai dunia, layani orang yang hidupnya digunakan untuk mengabdi
kepada-Ku dan perbudak orang-orang yang hidupnya hanya sibuk mencari
dunia.”
Semoga uraian singkat ini dapat memotivasi sahabat-sahabat semuanya
untuk senantiasa menuntut ilmu demi kebaikan dan keutamaan hidup, baik
kehidupan di dunia terlebih kehidupan di akhirat kelak nanti…Aamiin.https://www.facebook.com/aang.muttaqin, Oleh :ir aang zezen zainal muttaqin.SH.M.Ag,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar