ANAK ADALAH PEMBERIAN ALLAH AZZA WA JALLA
https://www.facebook.com/aang.muttaqin, Oleh :ir aang zezen zainal muttaqin.SH.M.Ag
Anak merupakan pemberian Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada manusia. Allah
menciptakan apa-apa yang Ia kehendaki dan memberikan kepada siapa saja
yang Ia kehendaki. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
“Artinya : Kepunyaan Allah kerajaan langit dan bumi. Ia menciptakan
apa-apa yang Ia kehendaki. Ia memberikan kepada siapa yang Ia kehendaki
anak-anak perempuan dan Ia memberikan kepada siapa yang Ia kehendaki
anak-anak laki-laki. Atau (Ia memberikan kepada siapa yang ia kehendaki)
anak-anak laki-laki dan perempuan. Dan Ia jadikan siapa yang Ia
kehendaki mandul (tidak dapat mempunyai anak). Sesungguhnya Ia Maha
Mengetahui (dan) Maha Berkuasa[1]” [Asy-Syuura : 49-50]
Dari ayat yang mulia ini kita mengetahui berbedanya pemberian Allah
Subhanahu wa Ta’ala kepada manusia tentang anak menjadi empat bagian.
[2]
Pertama : Sebagian manusia Allah berikan kepada mereka hanya mendapat
anak-anak perempuan saja tidak anak-anak laki-laki atau kedua-keduanya.
Selama hidupnya mereka tidak mendapat anak laki-laki walaupun selalu
menjadi impian mereka!
Kedua : Sebagian lagi Allah berikan kepada mereka hanya anak laki-laki
saja tidak anak perempuan atau kedua-duanya. Selama hidup mereka tidak
pernah melihat anak perempuan lahir di tengah-tengah mereka walaupun
mereka sangat megharapkan kehadirannya!
Ketiga : Sebagian yang lain Allah berikan kepada mereka anak laki-laki
dan perempuan maka terwujudlah apa yang selama ini mereka dambakan!
Keempat : Sebagian manusia lain hidup di dalam kesunyian dan kesepian.
Tidak mereka mendengar kecuali suara mereka! Suami-isteri yang selama
hidupnya tidak pernah mendengar jeritan dan tangis seorangpun bayi yang
lahir dari sulbi mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Maha Mengetahui
dan Maha Kuasa tidak memberikan kepada mereka seorangpun anak!
Itulah pembagian anak dari Rabbul Alamani kepada manusia! Hendaklah kita
ridlai kepada pembagian anak yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan
kepada kita karena Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Mengetahui siapa yang
berhak dan tidak berhak mendapatkannya. Dan Allah Maha Kuasa memberikan
dan tidak memberikan.
ANAK MERUPAKAN FITNAH (UJIAN)
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
“Artinya : Dan ketahuilah! Sesungguhnya harta-harta kamu dan anak-anak
kamu adalah fitnah (ujian/cobaan bagi kamu). Dan sesungguhnya Allah di
sisi-Nya-lah ada ganjaran yang besar” [Al-Anfal : 28]
“Artinya : Hanya saja harta-harta kamu dan anak-anak kamu adalah fitnah
(ujian/cobaan bagi kamu). Dan sesungguhnya Allah di sisi-Nya-lah ada
ganjaran yang besar” [Ath-Thaghaabun : 157]
Anak merupakan fitnah atau ujian bagi setiap orang tua yang dapat
membawa orang tua kepada kesenangan dunia dan akhirat apabila mereka
mendidiknya di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala, atau akan membawa mereka
kepada kesengsaraan dunia dan akhirat apabila orang tua itu mendidik
anak-anaknya di jalan syaithan.
ANAK MERUPAKAN BUAH HATI ORANG TUA
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
“Artinya : Dari Abi Musa Al-Asy’ari : Sesungguhnya Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Apabila mati anak seorang
hamba, Allah berfirman kepada para Malaikat-Nya, ‘Kamu telah ambil anak
dari hamba-Ku?.
Jawab mereka : ‘Ya’
Maka Allah berfirman : ‘Kamu telah ambil buah hatinya?’
Mereka menjawab : ‘Ya’
Maka Allah berfirman : ‘Apa yang diucapkan hamba-Ku?’
Jawab mereka : ‘Ia memuji Engkau dan istirja[3]’
Maka Allah berfirman ; ‘Bangunkanlah untuk hamba-Ku satu rumah di surga
dan namakanlah rumah tersebut dengan baitul hamdi (rumah pujian)’.
[Riwayat Tirmidzi no. 1023 dan dia berkata, “Hadits ini hasan gharib]
https://www.facebook.com/aang.muttaqin, Oleh :ir aang zezen zainal muttaqin.SH.M.Ag
__________
Foote Note
[1]. Allah Maha Mengetahui kepada siapa yang berhak mendapat anak
laki-laki atau perempuan atau kedua-duanya atau tidak mendapat anak sama
sekali.
[2]. Allah Maha Kuasa menciptakan perbedaan di atas di antara manusia.
[3]. Yakni mengucapkan Alhamdulillah dan istirja’ yaitu : Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar